Cerita Indonesia

Cerita seru Indonesia berdasarkan sudut pandang penulis yang lahir dan bangga sebagai anak Indonesia.

Belajar

Kewajiban dan Kebutuhan Manusia untuk belajar tentang berbagai studi menarik bagi penulis, semoga kalian juga tertarik.

Pemrograman

Ilmu yang menarik dan sangat berguna bagi kehidupan komputasi penulis dan kalian semua.

Tutorial

Semua hal menarik dalam hidup yang perlu dilakukan dengan hati-hati dan diperlukan wawasan agar dapat melakukan sesuatu dengan mudah.

Resep

Hobi penulis dan ketertarikan penulis akan resep-resep ibu yang sangat lezat.

Tampilkan postingan dengan label CERITA INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Tahun 2024 serta Perbandingannya dengan Negara Lain

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Tahun 2024
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja, menunjukkan persentase angkatan kerja yang termasuk ke dalam pengangguran. TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja/pengangguran. Contoh : TPT suatu provinsi sebesar 5 persen artinya sebanyak 5 persen dari seluruh angkatan kerja disuatu provinsi merupakan pengangguran. Jika jumlah angkatan kerja suatu provinsi 100 orang maka 5 orangnya merupakan pengangguran.
Penjelasan terkait definisi pengangguran atau kriteria orang yang termasuk pengangguran telah dijelaskan sebelumnya pada postingan terkait "Jumlah Pengangguran di Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2011 Hingga 2022"
Keadaan TPT di Indonesia dijelaskan menggunakan data terbaru pada Februari 2024. TPT di Indonesia menurut provinsi digambarkan pada peta sebagai berikut :
*peta tidak menggambarkan wilayah provinsi baru
Gambar tersebut menunjukkan beberapa provinsi di indonesia seperti Aceh, DK Jakarta, Kalimantan Timur, Papua dan lainnya memiliki TPT bernilai 5,1%-7%, kemudian provinsi yang memiliki nilai TPT pada rentang 3,3%-5,1% seperti Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Papua Barat dan lainnya. Provinsi yang memiliki nilai TPT pada rentang 1,9%-3,3%  adalah Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, dan NTT. Sedangkan untuk provinsi baru yang merupakan pemekaran dari provinsi papua dan papua barat memiliki nilai TPT yaitu : Papua Barat Daya (6,02%), Papua Selatan (4,75%), Papua Tengah (2,49%), Papua Pegunungan (1,18%)

TPT indonesia dari tahun ke tahun sebagai berikut :
Gambar tersebut menunjukkan bahwa nilai TPT di Indonesia memiliki trend yang menurun, meskipun sempat terjadi lonjakan pada tahun 2020. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang artinya sebanyak 4,82% angkatan kerja atau sekitar 7,2 juta angkatan kerja merupakan pengangguran. Dikutip dari kemnaker.go.id dijelaskan bahwa penurunan pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang masif dalam hal perbaikan iklim ketenagakerjaan, meskipun begitu pengangguran di Indonesia masih menjadi isu yang harus terus dipantau, terutama pengangguran di wilayah provinsi karena setiap wilayah memiliki tantangan dan potensi yang berbeda, penurunan pada tingkat nasional tidak mencerminkan keadaan pengangguran pada tingkat daerah.

TPT Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya sebagai berikut :
Berdasarkan data International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2024 menunjukkan nilai TPT di masing-masing negara menunjukkan bahwa Thailand memiliki TPT paling rendah dibandingkan negara lainnya, sedangkan Indonesia berada pada urutan 43 dibawah China.
Nilai TPT dapat dipengaruhi oleh penggunaan definisi yang berbeda di masing-masing negara, dikutip dari Bloomberg.com rendahnya pengangguran di Thailand disebabkan oleh berkembangnya pekerjaan di sektor pertanian di Thailand.

Pengangguran selalu menjadi isu penting di suatu wilayah karena sangat berkaitan dengan perekonomian suatu negara yang tentunya berimplikasi pada kesejahteraan penduduk suatu negara, pengangguran yang rendah menunjukkan tingginya penduduk yang dapat terserap sebagai pekerja dan mengindikasikan produktivitas penduduk yang tinggi. 

Terima Kasii kepada pembaca semoga bermanfaat, silakan tinggalkan komentar saran dan kritiknya ya, biar penulis jadi lebih baik, byeee awesome people :)

Sumber :
bps.go.id
International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2024

Penduduk Indonesia Tahun 2023

Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2023
Penduduk Indonesia sangat berarti, karna banyak nya penduduk bisa menjadi suatu kekuatan yang besar dan menguntungkan bagi suatu negara, contohnya pada bidang ekonomi dimana semakin banyak penduduk dapat meningkatkan pendapatan suatu negara, atau dalam hal sumber daya manusia yang juga akan lebih menguntungkan jika dikelola dengan baik dan benar.
Penduduk Indonesia pada tahun 2023 dapat diuraikan menjadi beberapa kelompok umur. Setiap kelompok umur mewakili ciri atau pola pikir serta tingkah laku yang berbeda, hal ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi juga berbeda-beda. Contohnya era kakek nenek kita berbeda dengan era gen z zaman sekarang, dimana zaman dahulu belum terpapar teknologi se-masif zaman sekarang, sedangkan anak muda zaman sekarang terutama gen z, hari-hari nya tidak lepas dengan teknologi yang mengisi kehidupannya secara positif maupun negatif. maka kita bisa lihat pola tingkah laku keduanya berbeda, kakek nenek kita tentu cenderung tidak terlalu tentang gadget, sedangkan kita tentu tidak lepas bahkan banyak urusan kita yang bergantung pada gadget, saat zaman dahulu orang-orang berbondong-bondong mencari informasi di buku perpustakaan, kita dengan mudah nya mencari informasi melalui internet yang bisa menghapus batas ruang dan waktu, jendela dunia yang kita lihat bahkan lebih luas, dan dengan berbagai perspektif yang beragam pula.
Kelompok umur 15-64 tahun merupakan kelompok umur yang sangat berharga bagi indonesia, karena pada kelompok ini tonggak peran-peran penting pemerintahan, perekonomian, ketenagakerjaan, penelitian dan lainnya akan dilimpahkan di masa yang akan datang serta di jalankan di masa kini, maka perlu dikawal dan diawasi dengan dengan sepenuh hati agar generasi kini dan di masa yang akan datang tidak rusak oleh pihak-pihak yang dapat memecahbelah bangsa dan negara Indonesia. Kelompok umur ini disebut juga kelompok umur produktif yang digadang-gadang akan menyebabkan bonus demografi yang sangat ditunggu-tunggu oleh suatu negara.
Namun bonus demografi tidak serta merta dapat dihadapi dengan penuh suka cita, adapula khawatir yang membelenggu jiwa, masih banyak evaluasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan mimpi besar bangsa, maka ini jadi tanggung jawab kita bersama, seluruh pihak yang merasa cinta dan peduli terhadap bangsa Indonesia. Selain kuantitas penduduk, kualitas penduduk juga merupakan hal terpenting dalam mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai pancasila, beragama, beragam, persatuan, menjunjung keadilan, inovatif, kreatif, ilmiah, sistematis, dan cepat beradaptasi dengan teknologi dan perkembangan zaman.
Update terakhir tanggal 10 maret 2023, Data BPS terkait jumlah penduduk tahun 2022 menurut kelompok umur ditunjukkan pada gambar berikut :
Dari gambar tersebut secara gamblang menunjukkan bahwa kelompok umur produktif Indonesia berlimpah, dan menjadi indikasi pemanfaatan secara tepat sumber daya manusia harus ditegakkan. Selanjutnya perbedaan pola pikir serta tingkah laku pada setiap kelompok generasi disajikan oleh teori-teori pengelompokkan generasi dari jurnal (Putra, 2016) berikut :
Perbedaaan karakteristik pada setiap generasi tercermin dalam sudut pandang atau cara memandang yang berbeda generasi baby boomer cenderung penuh aturan dan berpikir secara terpadu, sedangkan generasi X cenderung berpikir jangka menengah dan berpusat pada diri sendiri, begitu pula gen Y yang egois serta jangka pendek, dan gen Z bahkan tidak memiliki rasa komitmen namun bebahagia dengan apa yang dimiliki dan jalani apa yang ada saat ini.
Lalu dari segi tujuan, baby boomer punya tujuan untuk berada pada tempat yang kokoh dan solid satu sama lain, sedangkan gen X multi-lingkungan dan mencari posisi yang aman, berbeda dengan gen X yang penuh persaingan untuk mencapai posisi pemimpin, dan gen Z justru terlihat lebih santai dengan hidup sesuai apa yang sedang dijalani saat ini.
Begitu pula perbedaan pada aspek lainnya yang dapat teman-teman temukan sendiri pada banyak jurnal dan publikasi terkait perbedaan karakteristik generasi.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat, berikan komentar, kritik, dan saran nya ya untuk perbaikan diri penulis dan konten-konten bacaan yang dibuat nya. see you gaiss, semoga bahagia dan sehat selalu....luvv...

Referensi :
Putra, Y. S. (2016). Teori Perbedaan Generasi.”: 12.
BPS.go.id


Petani Indonesia - Nilai Tukar Petani (NTP) Indonesia Juni 2023

Keadaan Petani Indonesia - Nilai Tukar Petani (NTP) Indonesia Juni 2023
NTP merupakan rasio antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) yaitu perbandingan antara harga jual hasil pertanian dengan harga konsumsi rumah tangga tani dan harga usaha tani. NTP memberikan indikasi umum mengenai daya beli komoditas/produk pertanian dari petani terhadap barang dan jasa yang dibeli oleh petani baik untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari maupun untuk biaya produksi dan penambahan barang modal. Oleh karena itu NTP dapat menjadi salah satu indikator kesejahteraan petani di Indonesia, Salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani dengan melakukan penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP) (Pradana et al., 2020)
Dari Nilai Tukar Petani dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat sejalan dengan pertambahan pendapatan Petani dari hasil produksinya. Dengan kata lain, NTP menunjukkan apakah pendapatan petani cukup untuk pengeluaran produksi dan sehari-hari petani.
Tujuan Data Nilai Tukar Petani (NTP) :
1)Mengukur kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga
2)Memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkat pendapatan petani dari waktu ke waktu yang dapat dipakai sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan petani.
3)Menunjukkan tingkat daya saing (competiveness) produk pertanian dibandingkan dengan produk lain.
Komponen Penyusun NTP :
Kegunaan dan Manfaat It dan Ib :
-Dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It), dapat dilihat perkembangan harga komoditas/produk pertanian yang dijual oleh petani secara perodik. Indeks ini digunakan juga sebagai Data penunjang dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB)/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian.
-Dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani di pedesaan maupun perkembangan harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi komoditas/produk pertanian.
Interpretasi NTP :
NTP>100 : Indeks Harga yang Diterima oleh Petani lebih besar daripada Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani. Petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan.
NTP=100 : Ketika hubungan secara umum antara tingkat harga komoditas yang dijual petani dan harga barang yang dibeli petani sama. Harga pertanian secara umum dianggap setara antara tingkat harga komoditas yang dijual petani dan harga barang yang dibeli petani.
NTP<100 : Indeks Harga yang Diterima oleh Petani lebih kecil daripada Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani. Petani mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima.
NTP Indonesia menurut provinsi  : Lampiran Nama Kode Provinsi pada Peta
1) Pembudidayaan Ikan
Wilayah hijau menunjukkan NTP >100 artinya Indeks harga yang diterima petani lebih besar dari Indeks harga yang dibayar petani, maksudnya hasil produksi petani pembudidayaan ikan rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan lebih cepat dari rata-rata tingkat harga konsumsi rumah tangga dan produksi yang mereka bayar, sedangkan wilayah merah berarti sebaliknya.
Terlihat wilayah merah berada di seluruh pulau kalimantan, dan sebagian tersebar di sumatera, jawa, dan sulawesi.
2) Petani Tanaman Pangan
Terlihat bahwa NTP petani tanaman pangan juni 2023 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah indonesia berwarna merah atau NTP <100, dan wilayah hijau atau NTP >100 dominan berada di pulau jawa serta tersebar di beberapa provinsi di sumatera, kalimantan, sulawesi, dan papua.
3) Petani
NTP petani di indonesia menunjukkan hampir di seluruh wilayah berwarna hijau, dan berwarna merah hanya di satu provinsi yaitu provinsi Nusa Tenggara Timur.
4) Petani Hortikultura
Gambar tersebut menunjukkan bahwa NTP petani hortikultura sebagian besar berwarna merah di pulau sumatera dan papua. Selebihnya tersebar di pulau lainnya.
5) Petani Tanaman Perkebunan
NTP petani tanaman perkebunan berwarna hijau di sebagian besar wilayah Indonesia, namun berwarna merah di beberapa provinsi seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara.
6) Petani Peternakan
NTP petani peternakan berwarna hijau di sebagian besar provinsi Indonesia, dan berwarna merah di sebagian besar provinsi di pulau sumatera, selebihnya tersebar di wilayah provinsi lainnya.
7) Nelayan dan Pembudidayaan Ikan
NTP nelayan dan pembudidayaan ikan berwarna merah di beberapa provinsi seperti D.I.Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo.
8) Nelayan
NTP nelayan berwarna merah di beberapa provinsi seperti Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo.
Cakupan Komoditas :
1) Indeks Harga yang diterima petani (lt) Hasil produksi pertanian × harga jual hasil pertanian terdiri dari :
-Subsektor Tanaman Pangan terdiri dari padi dan palawija.
-Subsektor Hortikultura terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan.
-Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat seperti: kelapa, kopi, cengkeh, tembakau, dan sebagainya.
-Subsektor Peternakan terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing, domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasil ternak (susu sapi, telur, dll)
-Subsektor Perikanan, meliputi perikanan tangkap maupun perikanan budidaya
2) Indeks Harga yang dibayar petani (lb) terdiri dari :
-Konsumsi rumah tangga (KRT), yaitu Harga kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, perumahan, sandang, kesehatan, Pendidikan, rekreasi, transportasi, dan komunikasi.
-Biaya usaha tani atau biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM): harga cangkul, Upah buruh tani, transportasi, pupuk, bibit, biaya sewa, dan penambahan barang modal.
Jenis Survei sebagai Sumber Data :

1) Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP (SPDT-NTP)
-Data volume produksi dari komoditas Pertanian yang dihasilkan beserta harganya
-Data nilai konsumsi dari komoditas yang Dikonsumsi, baik untuk keperluan rumah Tangga maupun biaya produksi
-Dilaksanakan pada satu periode tertentu
-Untuk pengumpulan data satu tahun
2) Survei Harga Produsen Dan Konsumen Pedesaan (SHPed/HD-HKD)
-Data harga pada satuan standar sesuai Dengan komoditasnya
-Dilaksanakan setiap bulan
-Komoditas yang masuk pada paket Komoditas penghitungan NTP
Penjelasan selengkapnya terkait metodologi perhitungan NTP dapat dilihat pada link berikut : Metodologi 

Terima Kasih telah membaca, semoga bermanfaat !, jika ada saran, kritik, dan pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar atau kontak penulis ya, atau jika ingin data yang digunakan pada blog ini silakan sampaikan juga di kolom komentar dan kontak penulis, see you....

Referensi : 
bps.go.id
Pradana, M. S., Rahmalia, D., & Prahastini, E. D. A. (2020). Peramalan Nilai Tukar Petani Kabupaten Lamongan dengan Arima. J. Mat, 10(2), 91-104.

Jumlah Pengangguran di Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2011 Hingga 2022

Jumlah Pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun
Konsep Pengangguran yang digunakan BPS berdasarkan "An ILO Manual on Concepts and Methods", Pengangguran yaitu : (1) Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. (2) Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. (3) Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. (4) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Berikut beberapa dampak yang timbul oleh pengangguran (Franita dan Fuadi, 2019) :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi Pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan.
2. Ditinjau dari segi social, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, pengamen.
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka rendahnya kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan menimbulkan depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi sehingga dunia politik menjadi tidak stabil.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para pengangur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba, tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia turun lumayan signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan pada tahun selanjutnya tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun jumlah pengangguran Indonesia melonjak signifikan pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19 dan mulai turun pada tahun 2021 dan tahun 2022 seiring menurunnya kasus covid-19. Berikut adalah beberapa faktor peyebab pengangguran (Franita dan Fuadi, 2019) :
1.Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.
2.Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja.
3.Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau informasi tentang perusahaan yang memiliki kekurangan tenaga pekerja.
4.Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota, dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5.Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk meningkatkan softskill.
6.Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
Mengurangi jumlah angka pengangguran harus adanya kerjasama lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah dan lain – lain. Terimakasih telah membaca semoga bermanfaat, jika ada saran, kritik dan pertanyaan silakan tinggalkan komentar atau hubungi langsung kontak penulis yang tertera, feedback kalian sangat berarti bagi penulis, sampai jumpa..

Sumber : 
- bps.go.id
- Franita, Riska Dan Fuady, Andes.(2019). Analisa Pengangguran di Indonesia. Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) Volume 2 Desember 2019

Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan

Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan

Pada suatu waktu, teman-teman mungkin pernah bertanya, sebenarnya apa sih penyebab kemiskinan? dan kalo sudah tau penyebabnya tentu kita bisa menyelesaikannya. Barangkali itu pemikiran sederhana namun sangat bermakna, karena pertanyaan itu timbul saat kita semua merasa ingin berkontribusi dalam kehidupan masyarakat, rasanya kita ingin semua orang hidup damai dan berkecukupan. Nah berikut disajikan faktor-faktor penyebab kemiskinan yang dapat mengobati rasa penasaran teman-teman akan hal tersebut. Dikutip dari Jurnal Itang berjudul Faktor-faktor penyebab kemiskinan disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kemiskinan diantaranya :
1).Pendidikan yang Rendah.
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.
2).Malas Bekerja.
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan Seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk Bekerja.
3).Keterbatasan Sumber Alam.
Suatu masyarakat akan Dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi Memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering Dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya Miskin.
4). Terbatasnya Lapangan Kerja.
Keterbatasan lapangan Kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja Baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil Kemungkinanya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan Modal dan keterampilan.
5). Keterbatasan Modal.
Seseorang Miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi Alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang Mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh Penghasilan.
6. Beban Keluarga.
Seseorang yang mempunyai Anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha Peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena Semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat Tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

Faktor faktor penyebab kemiskinan dari hasil penelitian, diantaranya :

a. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Penduduk (EDU)
Hasil penelitian Cameron (2000:175-176) tentang kemiskinan di Jawa yang menyimpulkan bahwa pengurangan kemis-kinan diasosiasikan dengan meningkatnya pencapaian pendidikan dan peningkatan penda-patan dari tenaga kerja terdidik. Hasil penelitian lain yang berbeda dengan penelitian ini adalah hasil penelitian Niskanen (1996:1-16) menunjukkan kemiskinan di AS menurun seiring meningkatnya pendidikan penduduk. Hasil penelitian Balisacan et.al (2003:329-351) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi kemiskinan. Dalam hal ini persentase orang dewasa yang bisa membaca dan menulis mempengaruhi pengurangan kemiskinan sebesar 0,129%.
b. Pendapatan Per kapita Penduduk (PC)
Hasil penelitian Iradian (2005:1-39)25 yang dilakukan pada 82 negara untuk tahun 1965-2003. Hasil penelitian-nya menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu berdampak apabila tidak disertai dengan perbaikan dalam hal distribusi pendapatan. Peru-bahan pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk. Sementara sebagian besar penduduk yang saat ini hidup dalam kemiskinan tidak menikmati capai tersebut. Dengan kata lain meskipun ekonomi tumbuh dengan baik, tetapi mereka tetap berada dalam kemiskinan.
Namun demikian hasil penelitian ini berlawan dengan hasil peneltian Balisacan et.al (2003:329-351)27 yang menunjukkan bahwa partumbuhan ekonomi mempengaruhi kemiskinan. Dalam hal ini pendapatan (standar hidup) orang miskin akan meningkat 7,74% sejalan dengan kenaikan 10% pendapatan pada tingkat kabupaten/kotamadya. Selain itu hasil penelitian Niskanen (1996:1-16) menunjukkan kemiskinan di AS menurun seiring meningkatnya penda-patan per kapita
c. Rasio Ketergantungan Penduduk
Hasil penelitian Knowles (2002:1) menyatakan bahwa meningkatnya rasio ketergantungan akan meningkatkan proporsi populasi yang hidup dalam kemiskinan. Angka kelahiran yang tinggi berimplikasi pada tingginya rasio ketergantungan. Negara-negara berkembang di Asia yang sukses mengurangi angka kelahiran, maka rasio ketergantungannya relatif rendah. Selain itu juga hasil penelitian Islam (2003:1-15) yang dilakukan di 23 negara berkembang menunjukkan hasil yang sama yaitu kemiskinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya rasio ketergantungan. Word Bank (1978) menyatakan penyebab kemiskinan adalah adanya ledakan penduduk (population growth) yang tidak terkendali karena ledakan penduduk akan menyebabkan rasio ketergantungan (dependency ratio) yang tinggi.
d. Pertumbuhan Ekonomi (GRW)
Hasil penelitian World Bank (1990); Fields & Jakobson (1989); Ravallion (1995) dalam Tambunan (2001:75) menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mampu mengurangi munculnya kemiskinan. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi (growth oriented) justru hanya memicu munculnya kesenjangan pendapatan dan in-equality.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia ternyata tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Efeknya akan memuncul-kan kemiskinan struktural dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara bagian terbesar masyarakat yang tetap miskin. Keadaan ini sesuai dengan teori “trade off between growth and equity” yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menimbulkan ketimpangan yang semakin besar dalam pembagian pendapatan atau makin tidak merata, dan sebaliknya upaya pemerataan dapat terwujud dalam pertum-buhan ekonomi yang rendah (Todaro, 2000:206).
Sebaliknya hasil penelitian ini berlawanan dengan pernyataan Bourguignon (2004:3-5) yang menjelaskan hubungan langsung yang mungkin terbentuk antara pembangunan, pertumbuhan dan distribusi pendapatan melalui teorinya “poverty-growth-inequality triangle”. Ia menya-takan bahwa pengurangan kemiskinan di suatu negara dan di waktu tertentu ditentukan secara penuh oleh tingkat pertumbuhan ekonomi dan perubahan distribusi pendapatan. Hubungan ini sesuai dengan teori “tricle down effect” dimana bila ekonomi tumbuh, maka secara otomatis akan terjadi pemerataan hasil-hasil pemba-ngunan atau “perembesan” ke bawah sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh kelompok miskin. Dengan demikian kaum miskin dapat keluar dari kemiskinannya.
e. Persentase Tenaga Kerja Di Sektor Pertanian (TKP)
Hasil penelitian Booth (2000:73-104) yang menunjukkan bahwa kemiskinan di pedesaan di Indonesia dapat berkurang dengan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. Sehingga pembangunan pedesaan dan pertanian, dimana ada kenaikkan produktivitas per hektar atau pada rumah tangga.
Namun, hasil penelitian Islam (2003:1-15) yang dilakukan di 23 negara berkembang menunjukkan kemiskinan akan mening-kat seiring dengan meningkatnya persentase tenaga kerja di sektor pertanian. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Skoufias (2000) yang menyatakan bahwa konsumsi tenaga kerja sektor industri lebih besar dari konsumsi tenaga kerja sektor pertanian. Fakta ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja usaha kecil yang bergerak di sektor pertanian lebih rendah jika dibandingkan dengan produktifitas tenaga kerja usaha kecil yang bergerak di sektor industri.
f. Persentase Tenaga Kerja Disektor Industri (TKI)
Hasil penelitian Cameron (2000:175-176) menyatakan bahwa pengurangan kemiskinan di Jawa diasosiasikan dengan meningkatnya penigkatan pendapatan dari tenaga kerja terdidik dan pendapatan yang didapat pekerja di luar pertanian (sektor industri). Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian Islam (2003:1-15) yang dilakukan di 23 negara berkembang juga menunjukkan kemiskinan dapat berkurang seiring dengan meningkatnya persentase tenaga kerja di sektor industri.

Sumber : Itang.(2015).Faktor Faktor Penyebab Kemiskinan. Jurnal Keislaman, Kemasyarakaan dan Kebudayaan Vol. 16 No. 1 Januari-Juni 2015

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Tahun 2022 dan Perbandingannya dengan Negara Lain

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Tahun 2022

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah Indeks untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Indikator yang digunakan adalah Umur Harapan Hidup (UHH), agregasi Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS), angka Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita dan dihitung menggunakan rata-rata geometrik. 
Pengukuran pembangunan manusia telah berkembang sejak 1990, sejarah perkembangan tersebut dapat kalian temui pada publikasi-publikasi BPS terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang intinya perkembangan pengukuran pembangunan manusia bertujuan agar menemukan formula pengukuran yang tepat dan relevan dengan keadaan sebenarnya, oleh karena itu tahun 2014 UNDP mengeluarkan metodologi terbaru untuk mengukur pembangunan manusia yang lebih relevan dibandingkan metologi sebelumnya yang cenderung mengukur pembangunan manusia hanya pada sektor ekonomi saja. Berikut rumus untuk menghitung IPM :
Nilai IPM berkisar antara 0 sampai dengan 100. Angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembagunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh suatu negara/daerah. Semakin tinggi nilai IPM suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik, maka IPM dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara. Capaian IPM di suatu wilayah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori:
1. Rendah: IPM < 60
2. Sedang: 60 ≤ IPM < 70
3. Tinggi: 70 ≤ IPM < 80
4. Sangat tinggi: IPM ≥ 80
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,kesehatan,pendidikan, dan sebagainya. Berikut perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia sejak tahun 2010 hingga 2022 :
Grafik tersebut menunjukkan bahwa IPM Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dengan rata-rata pertumbuhan diatas 0,7 persen, meskipun pada tahun 2020 mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dimana pertumbuhan IPM hanya sebesar 0,03 persen. Pada tahun 2022 IPM Indonesia meningkat dan mengalami pertumbuhan mencapai 0,86 persen dengan nilai 72,91 menggambarkan bahwa kemampuan penduduk indonesia untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintah cukup tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Terlihat dalam perkembangannya sejak tahun 2010 IPM Indonesia meningkat dari IPM sedang berubah menjadi IPM tinggi di tahun 2016 hingga 2022. 
Manfaat Indeks Pembangunan Manusia
1. Indikator komponen penghitungan IPM dapat dimanfaatkan untuk mengukur capaian pembangunan kualitas hidup manusia. Secara kontekstual, perkembangan IPM menunjukkan perubahan pilihan-pilihan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang bernilai.
2. Dalam konteks pengambilan kebijakan, IPM merupakan salah satu indikator target pembangunan dalam pembahasan asumsi makro pemerintah dan DPR. Pemerintah terus mengevaluasi kemajuan Kerangka Ekonomi Makro (KEM) untuk memastikan arah pembangunan berjalan sesuai koridor yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
3. Dalam konteks penganggaran pembangunan, IPM digunakan sebagai salah satu variabel dalam penentuan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU).
4. Komponen IPM (HLS, RLS, dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan) merupakan indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Insentif Daerah (DID).
Perbandingan dengan Negara Lain
Berdasarkan Human Development Reports Tahun 2021 oleh United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan bahwa negara Switzerland memiliki IPM tertinggi dengan nilai 0,961 atau hampir mendekati angka ideal 1 artinya pembangunan manusia di negara switzerland sangat tinggi dan menggambarkan bahwa kemampuan penduduk Switzerland untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintahnya sangat tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Berikut ringkasan peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya :
Gambar tersebut menunjukkan bahwa HDI/IPM Indonesia berada di peringkat 114 dari 191 negara, dan masuk kategori pembangunan manusia tinggi, diikuti negara Vietnam di peringkat 115, dan terlihat negara ASEAN yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi yaitu Singapura dengan nilai 0,939 di peringkat 12 dan masuk kategori sangat tinggi dalam pembangunan manusia artinya kemampuan penduduk Singapura untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintahnya sudah sangat tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia cukup baik dan cenderung stabil setiap tahunnya, namun tentu masih banyak evaluasi yang harus dijalankan pemerintah agar tercapainya IPM yang ideal atau setidaknya mendekati 100 atau 1 (tergantung perhitungan setiap negara namun tetap dengan metodologi yang sama). Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar tercapainya Indonesia maju, harapannya setiap kebijakan pemerintah akan selalu berdasarkan kepentingan rakyat dan dijalankan oleh pihak-pihak yang berpikir tentang kebermanfaatan untuk rakyat. Doa dan harapan selalu terpanjat untuk kemajuan Indonesia.
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan, saran, dan kritik silakan sampaikan di komentarnya yaa, feedback kalian sangat berarti bagi kemajuan blog dan diri saya, sekali lagi terima kasih dan sampai jumpaaa, see you guys...

Referensi : bps.go.id , hdr.undp.org

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Indonesia Tahun 2022 dan Perbandingannya dengan Negara Lain

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Indonesia Tahun 2022 

Rata-rata Lama Sekolah (RLS)/ Mean Years School (MYS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. Penduduk yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6 tahun, tamat SMP diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun, tamat SMA diperhitungkan lama sekolah selama 12 tahun tanpa memperhitungkan apakah pernah tinggal kelas atau tidak. RLS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pedididikan masyarakat dalam suatu wilayah.
Contoh : RLS Indonesia pada tahun 2016 sebesar 7,95 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 7,95 tahun atau hampir menamatkan kelas VIII.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah jumlah rata-rata tahun pendidikan yang diselesaikan dari suatu populasi, ukuran ini banyak digunakan untuk melihat sumber daya manusia suatu negara. Sejak tahun 2010, RLS digunakan sebagai salah satu dari dua indikator pendidikan (indikator pendidikan kedua adalah angka harapan hidup sekolah) dalam perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (UNDP, 2010). Berikut perkembangan rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia sejak 2010 hinggga 2022 :
Grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah penduduk indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2010, dimana pada tahun 2022 RLS penduduk indonesia selama 8,69 tahun artinya secara rata-rata penduduk Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 8,69 tahun atau hampir menamatkan SMA-sederajat.
Perbandingan dengan Negara Lain
Berdasarkan Human Development Reports Tahun 2021 oleh United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan bahwa Jerman menjadi negara dengan rata-rata lama sekolah tertinggi yaitu 14,1 tahun artinya secara rata-rata penduduk Jerman yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 14,1 tahun atau hampir menamatkan perguruan tinggi. Berikut ringkasan posisi rata-rata lama sekolah penduduk indonesia dibandingkan dengan negara lainnya :
Gambar tersebut menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah penduduk indonesia berada di peringkat 115 dari 191 negara, dan terlihat negara asean yang memiliki RLS tertinggi yaitu singapura di peringkat 42 selama 11,9 tahun artinya  secara rata-rata penduduk singapura yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 11,9 tahun atau telah menempuh Perguruan Tinggi. 
Menurut UU No.2 Tahun 1989, Sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, sehingga fungsi sekolah sangat penting untuk melaksanakan pendidikan yang menjadi tonggak pembentukan sumber daya manusia Indonesia, harapannya pendidikan indonesia yang tinggi memberikan kontribusi maksimal pada kemajuan Indonesia. Dengan asumsi pendidikan dijalankan dengan baik diiringi dengan pengalaman yang baik.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat, jika ada saran dan kritik silakan sampaikan di kolom komentar ya, suara kalian sangat berarti, see you guys....

Referensi : bps.go.id , hdr.undp.org

Catatan Hati Pendidikan Indonesia part 1

"There is No Stupid Question"
Bapak Ibu guru sekalian kami tahu betul kalian sangat berilmu dan jauh diatas sana ilmu serta pengalamannya dibanding kan kami, kami tidak pernah bermaksud berpendapat salah ataupun mendahului, kami salah karena keliru dan ketidaktahuan kami, kami tidak bermaksud mendahului namun terkadang banyak kebingungan yang tersampaikan, respon mu yang dingin membuat kami betul-betul takut untuk bertanya ataupun berpendapat lagi, barangkali inilah takdir pendidikan Indonesia yang harus dijalani murid nya yang dalam perjalanan nya harus menahan hati dan pikiran nya yang luas, untuk guru/dosen kami yang betul-betul kami hormati dan kami banggakan serta akan selalu kami harapkan ridho mu dalam perjalanan pembelajaran kami, Terimakasih atas jasamu, semoga apa yang telah engkau berikan dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan orang lain, dan meski terasa salah atas apa yang bapak/ibu lakukan sehingga banyak murid senasib yang pada akhirnya memilih bungkam dan tidak ingin membuka mulut untuk menyampaikan ketidaktahuan nya, tentu tidak sampai hati kami dapat menyalahkan mu. Doa dan Harapan selalu menyertai kemajuan Pendidikan Indonesia
Salah satu sumber pendukung cerita realita tersebut adalah postingan YouTube Shorts Jerhemy Owen berjudul "PENDIDIKAN INDO VS BELANDA⁉️🇮🇩🇳🇱 PENGALAMAN PRIBADI!" , inti pada postingan tersebut bahwa Perbedaan Pendidikan Belanda dan Indonesia adalah pada saat muridnya bertanya, murid yang bertanya atau beropini di Belanda akan selalu di apresiasi oleh guru/dosennya sedangkan di Indonesia murid yang bertanya atau beropini akan diberi respon yang tidak mengenakan seperti "kan tadi udah dijelasin, kamu gak dengerin ya", bahkan kadang ada guru yang justru marah, dan tentu dampaknya bikin murid-murid di Indonesia termasuk Jerhemy Owen tidak percaya diri. Berikut beberapa respon publik atas postingan tersebut :

Disclaimer : Cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi dan sumber pendukung, tidak bermaksud merendahkan siapapun, profesi guru sangat mulia, dan banyak juga guru yang profesional dan penuh apresiasi, namun terkadang ada beberapa hal yang terjadi sehingga perlu dijadikan evaluasi.
Terima kasih telah membaca !, silakan tinggalkan komentar, pendapat kalian sangat berharga!!. love you guyss...never give up!

Referensi : Channel Youtube Jerhemy Owen

Pengembangan atau Penerapan IPTEK di Indonesia yang Sesuai dengan Pancasila (Internet Positif)

Pengembangan atau Penerapan IPTEK di Indonesia yang Sesuai dengan Pancasila

Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga Pancasila berperan sebagai rambu normatif yaitu mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Salah satu Penerapan IPTEK di Indonesia yang sesuai dengan Pancasila adalah kebijakan “Internet Positif” yang dikembangkan oleh Kominfo. Program Internet Positif pertama kali diluncurkan dengan nama Trust+Positif pada tanggal 17 Juli 2014. Program ini dimaksudkan untuk memberikan layanan internet yang aman dengan memberikan akses internet berdasarkan daftar informasi yang sehat dan terpercaya.

Program tersebut akan menyaring seluruh konten yang ada di internet supaya tidak bisa secara sembarangan dapat diakses oleh setiap orang. Internet Positif membatasi situs-situs terlarang yang bisa berdampak terhadap perusakan moral bangsa seperti Pornografi, Judi Online, Penipuan, dan Web Ilegal lainnya. Pada tahun 2017 tercatat 773 ribu situs diblokir Kemkominfo dalam setahun, Kategori pornografi yang paling banyak diblokir dengan Jumlah 767 ribu, disusul pula dengan perjudian dengan angka 3,775 dan penipuan sebesar 848. Kemudian HKI sebesar 174. Sementara situs yang bermuatan radikalisme berjumlah 87 dan SARA sebesar 51. Tak hanya itu, media sosial pun tak luput dari pantauan Kemkominfo. Kemkominfo memantau tiga media sosial, yakni Twitter, Facebook, dan YouTube. Dari ketiganya itu, berdasarkan data di tahun 2015, pengguna Twitter paling banyak menyebarkan konten negatif dibandingkan dengan dua media sosial lainnya sebesar 1.833. Sementara Facebook berjumlah 840 dan YouTube 861. Dan Angka pemblokiran itu terus bertambah hingga sekarang.
Kebijakan ini jelas menunjukkan arah yang positif yaitu memfilter dan berusaha membatasi konten-konten negatif agar tidak mempengaruhi moral bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, tentu Kebijakan ini selaras dengan Implementasi sila Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab serta Persatuan Indonesia. Konten negatif jelas tidak di izinkan oleh agama manapun, dan Konten negatif juga dapat merugikan orang lain sehingga bertentangan dengan nilai-nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta Konten negatif seperti radikalisme dan SARA sangat bertentangan dengan Nilai Persatuan Indonesia, maka Program Internet Positif Pemerintah Indonesia betul-betul memiliki arah kebijakan yang sesuai dengan Tujuan Pancasila.

Referensi : kominfo.go.id

Faktor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2022

Penyebab Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,72% di Tengah Ancaman Resesi
Bagaimana Ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5.72% pada triwulan III tahun 2022, padahal belakangan ini ancaman resesi menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi setiap negara. Ekonomi Indonesia tetap menunjukkan tren positif karena pada tahun 2022 merupakan tahun pemulihan ekonomi Indonesia yang sebelumnya terbelenggu oleh pandemi covid 19, sehingga terdapat perubahan pola hidup di masyarakat artinya jika sebelumnya aktivitas ekonomi melambat karena pandemi covid 19 maka pada tahun 2022 ini aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia mulai berjalan seperti biasanya, diantaranya :

Mobilitas Masyarakat semakin pulih
- Pelonggaran syarat perjalanan, penyelenggaraan event internasional dan aktivitas keagamaan mendorong peningkatan mobilitas penduduk sepanjang Triwulan 3-2022.- Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi pada Triwulan 3- 2022 mengalami peningkatan secara y-on-y. (sumber: BPS)
- Jumlah wisman melalui pintu utama tumbuh 10.746,29% (y-on-y) (sumber: BPS)
- Rata-rata TPK Hotel Bintang meningkat 21,03 persen poin (y-ony) (sumber: BPS)

Kebijakan Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat
- Peningkatan realisasi bantuan sosial tunai sebesar 12,46% (y-on-y) (sumber: Kemenkeu)
- Peningkatan realisasi subsidi energi BBM sebesar 111,96% (y-on-y) (sumber: Kemenkeu)
Daya Beli Masyarakat Tetap Terjaga serta Aktivitas Produksi Konsisten Ekspansif
- Indeks penjualan eceran riil tumbuh 5,52% (y-on-y) (sumber: BI)
- Nilai Tukar Petani tumbuh 1,13% (y-on-y) (sumber: BPS)
- Pinjaman konsumsi tumbuh 7,93% (y-on-y) (sumber: BI)
- Penjualan mobil penumpang tumbuh 21,91% (y-on-y) (sumber: GAIKINDO)
- Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit tumbuh 12,30% (y-on-y) (sumber: BI)
- Penerimaan PPh Pasal 21 tumbuh 26,10% (y-on-y) (sumber: Kemenkeu)
- Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia mencapai 53,71%, lebih tinggi dibanding Triwulan 3-2021 sebesar 48,75% (sumber: BI)
- Impor bahan baku dan barang modal masing-masing tumbuh 34,22% dan 44,08% (y-on-y), sedangkan barang konsumsi turun 4,09% (y-on-y) (sumber: BPS)
- Konsumsi listrik untuk segmen industri dan bisnis masing-masing tumbuh 10,64% dan 21,50% (y-on-y) (sumber: PLN)
- Kapasitas produksi terpakai Triwulan 3-2022 sebesar 73,67% (sumber: BI)
Sumber pertumbuhan menurut lapangan usaha
Pada Triwulan III-2022 (y-on-y), Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0.99%. Industri pengolahan adalah Suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi dengan mesin ataupun dengan tangan.
Contohnya : PT. Semen Indonesia (SMGR)
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
PT. Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP)
PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM)
PT. Kimia Farma (KAEF)
PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
dan lain-lain....

Sumber pertumbuhan menurut pengeluaran
Pada Triwulan III-2022 (y-on-y), Konsumsi Rumah Tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,81%. Pengeluaran konsumsi rumahtangga (PK-RT) adalah pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumahtangga untuk tujuan konsumsi.
Konsumsi rumah tangga dapat diklasifikasi ke dalam 12 (dua belas) COICOP (Classifications of Individual Consumption by Purpose), yaitu: Makanan dan minuman tidak beralkohol; Minuman beralkohol, tembakau dan narkotik; Pakaian dan alat kaki; Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya; Furniture, perlengkapan rumahtangga dan pemeliharaan rutin; Kesehatan; Angkutan; Komunikasi; Rekreasi/hiburan dan kebudayaan; Pendidikan; Penyediaan makan minum dan penginapan/hotel; Barang dan jasa lainnya.

"Mimpi dan doa akan selau terpanjat untuk kemajuan Indonesia"

Terima kasih ! semoga bermanfaat, silakan tinggalkan pesan, saran, atau pertanyaan pada kolom komentar, dan teman-teman dapat menelusuri artikel serupa pada kolom penelusuran pojok kanan atas atau klik label Cerita Indonesia. love you to the bone...

Sumber : bps.go.id

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2022

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022
Pertumbuhan Ekonomi adalah Perkembangan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian pada tahun tertentu terhadap nilai tahun sebelumnya yang dihitung berdasarkan PDB/PDRB atas dasar harga konstan. Rumus Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi :

Pertumbuhan Ekonomi = ((PDBt – PDBt-1) / PDBt-1)) x100%

Produk Domestik Bruto (PDB)/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). PDB/PDRB digunakan sebagai Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah (negara/provinsi).
Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.091,2 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.976,8 triliun, yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2022 bernilai Rp5.091,2 triliun atas dasar Harga yang Berlaku tahun 2022, atau jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2022 bernilai Rp2.976,8 triliun atas dasar Harga Konstan 2010

Berikut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun 2021 dan Tahun 2022 :

PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia (Milyar Rupiah)

Tahun

Quarter

Atas Dasar Harga Konstan 2010

Atas Dasar Harga Berlaku

2021

Triwulan I

2684200.8

3971159.2

Triwulan II

2772939.4

4176422.5

Triwulan III

2815869.7

4325162.3

Triwulan IV

2845858.6

4498045.2

2022

Triwulan I

2818969.6

4513654.8

Triwulan II

2923974.7

4920389.2

Triwulan III

2976832.4

5091171.1

Triwulan IV

belum tersedia

belum tersedia

Berdasarkan data tersebut kita dapat menghitung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia secara Y-on-Y (year on year), C-to-C (cumulative to cumulative), Q-to-Q (quarter to quarter).

Pertumbuhan Ekonomi Y-on-Y (year on year) adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan PDB pada triwulan ke i tahun t, dibandingkan dengan PDB pada triwulan ke i tahun t-1. Pada data diatas maka yang dimaksud Y-on-Y adalah besarnya perubahan PDB pada triwulan III tahun 2022, dibandingkan dengan PDB pada triwulan III tahun 2021.

Pertumbuhan Ekonomi C-to-C (cumulative to cumulative) adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan PDB kumulatif sampai dengan suatu triwulan dibandingkan periode kumulatif yang sama pada tahun sebelumnya. Pada data diatas maka yang dimaksud C-to-C adalah besarnya perubahan Jumlah PDB triwulan I-III 2022 dibandingkan dengan Jumlah PDB triwulan I-III 2021.

Pertumbuhan Ekonomi Q-to-Q (quarter to quarter) adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan PDB triwulan berjalan akan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama. Pada diatas maka yang dimaksud Q-to-Q adalah besarnya perubahan PDB triwulan III 2022 dibandingkan dengan PDB triwulan II 2022.

Note Penting : Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Menggunakan Harga Konstan

- Pertumbuhan Ekonomi Q-to-Q (quarter to quarter) menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi sebesar 1,81% dalam memproduksi barang dan jasa pada triwulan III 2022 dibandingkan pada  triwulan II 2022.
- Pertumbuhan Ekonomi Y-on-Y (year on year) menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi sebesar 5,72% dalam memproduksi barang dan jasa pada triwulan III tahun 2022 dibandingkan pada triwulan III tahun 2021.
- Pertumbuhan Ekonomi C-to-C (cumulative to cumulative) menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi sebesar 5,40% dalam memproduksi barang dan jasa secara kumulatif pada triwulan I-III 2022 dibandingkan pada triwulan I-III 2021.
Berikut Perkembangan PDB Indonesia dari Tahun 2021 hingga Triwulan III Tahun 2022 Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) :

Grafik tersebut menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia memiliki tren yang positif, sehingga optimisme meningkatnya ekonomi Indonesia diharapkan akan memberi dampak positif bagi sektor lainnya seperti peningkatan pendapatan penduduk Indonesia dan menurunnya angka kemiskinan di Indonesia. Doa dan Harapan selalu menyertai kemajuan Indonesia
Semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan dan saran silakan tinggalkan komentar dibawah, jika teman-teman ingin mencari artikel serupa silakan telusuri pada menu penelusuran atau klik label Cerita Indonesia, Terima kasih telah membaca !, feedback kalian sangat berharga , see you...
Sumber : bps.go.id