Jumlah Pengangguran di Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2011 Hingga 2022

Jumlah Pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun
Konsep Pengangguran yang digunakan BPS berdasarkan "An ILO Manual on Concepts and Methods", Pengangguran yaitu : (1) Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. (2) Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. (3) Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. (4) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Berikut beberapa dampak yang timbul oleh pengangguran (Franita dan Fuadi, 2019) :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi Pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan.
2. Ditinjau dari segi social, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, pengamen.
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka rendahnya kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan menimbulkan depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi sehingga dunia politik menjadi tidak stabil.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para pengangur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba, tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia turun lumayan signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan pada tahun selanjutnya tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun jumlah pengangguran Indonesia melonjak signifikan pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19 dan mulai turun pada tahun 2021 dan tahun 2022 seiring menurunnya kasus covid-19. Berikut adalah beberapa faktor peyebab pengangguran (Franita dan Fuadi, 2019) :
1.Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.
2.Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja.
3.Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau informasi tentang perusahaan yang memiliki kekurangan tenaga pekerja.
4.Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota, dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5.Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk meningkatkan softskill.
6.Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
Mengurangi jumlah angka pengangguran harus adanya kerjasama lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah dan lain – lain. Terimakasih telah membaca semoga bermanfaat, jika ada saran, kritik dan pertanyaan silakan tinggalkan komentar atau hubungi langsung kontak penulis yang tertera, feedback kalian sangat berarti bagi penulis, sampai jumpa..

Sumber : 
- bps.go.id
- Franita, Riska Dan Fuady, Andes.(2019). Analisa Pengangguran di Indonesia. Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) Volume 2 Desember 2019

0 comments:

Post a Comment