Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Tahun 2022
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah Indeks untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Indikator yang digunakan adalah Umur Harapan Hidup (UHH), agregasi Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS), angka Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita dan dihitung menggunakan rata-rata geometrik.
Pengukuran pembangunan manusia telah berkembang sejak 1990, sejarah perkembangan tersebut dapat kalian temui pada publikasi-publikasi BPS terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang intinya perkembangan pengukuran pembangunan manusia bertujuan agar menemukan formula pengukuran yang tepat dan relevan dengan keadaan sebenarnya, oleh karena itu tahun 2014 UNDP mengeluarkan metodologi terbaru untuk mengukur pembangunan manusia yang lebih relevan dibandingkan metologi sebelumnya yang cenderung mengukur pembangunan manusia hanya pada sektor ekonomi saja. Berikut rumus untuk menghitung IPM :
Nilai IPM berkisar antara 0 sampai dengan 100. Angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembagunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh suatu negara/daerah. Semakin tinggi nilai IPM suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik, maka IPM dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara. Capaian IPM di suatu wilayah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori:
1. Rendah: IPM < 60
2. Sedang: 60 ≤ IPM < 70 3. Tinggi: 70 ≤ IPM < 80
4. Sangat tinggi: IPM ≥ 80
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,kesehatan,pendidikan, dan sebagainya. Berikut perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia sejak tahun 2010 hingga 2022 :
Grafik tersebut menunjukkan bahwa IPM Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dengan rata-rata pertumbuhan diatas 0,7 persen, meskipun pada tahun 2020 mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dimana pertumbuhan IPM hanya sebesar 0,03 persen. Pada tahun 2022 IPM Indonesia meningkat dan mengalami pertumbuhan mencapai 0,86 persen dengan nilai 72,91 menggambarkan bahwa kemampuan penduduk indonesia untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintah cukup tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Terlihat dalam perkembangannya sejak tahun 2010 IPM Indonesia meningkat dari IPM sedang berubah menjadi IPM tinggi di tahun 2016 hingga 2022.
Manfaat Indeks Pembangunan Manusia
1. Indikator komponen penghitungan IPM dapat dimanfaatkan untuk mengukur capaian pembangunan kualitas hidup manusia. Secara kontekstual, perkembangan IPM menunjukkan perubahan pilihan-pilihan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang bernilai.
2. Dalam konteks pengambilan kebijakan, IPM merupakan salah satu indikator target pembangunan dalam pembahasan asumsi makro pemerintah dan DPR. Pemerintah terus mengevaluasi kemajuan Kerangka Ekonomi Makro (KEM) untuk memastikan arah pembangunan berjalan sesuai koridor yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
3. Dalam konteks penganggaran pembangunan, IPM digunakan sebagai salah satu variabel dalam penentuan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU).
4. Komponen IPM (HLS, RLS, dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan) merupakan indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Insentif Daerah (DID).
Berdasarkan Human Development Reports Tahun 2021 oleh United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan bahwa negara Switzerland memiliki IPM tertinggi dengan nilai 0,961 atau hampir mendekati angka ideal 1 artinya pembangunan manusia di negara switzerland sangat tinggi dan menggambarkan bahwa kemampuan penduduk Switzerland untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintahnya sangat tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Berikut ringkasan peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya :
Gambar tersebut menunjukkan bahwa HDI/IPM Indonesia berada di peringkat 114 dari 191 negara, dan masuk kategori pembangunan manusia tinggi, diikuti negara Vietnam di peringkat 115, dan terlihat negara ASEAN yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi yaitu Singapura dengan nilai 0,939 di peringkat 12 dan masuk kategori sangat tinggi dalam pembangunan manusia artinya kemampuan penduduk Singapura untuk dapat mengakses hasil pembangunan pemerintahnya sudah sangat tinggi, di bidang pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia cukup baik dan cenderung stabil setiap tahunnya, namun tentu masih banyak evaluasi yang harus dijalankan pemerintah agar tercapainya IPM yang ideal atau setidaknya mendekati 100 atau 1 (tergantung perhitungan setiap negara namun tetap dengan metodologi yang sama). Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar tercapainya Indonesia maju, harapannya setiap kebijakan pemerintah akan selalu berdasarkan kepentingan rakyat dan dijalankan oleh pihak-pihak yang berpikir tentang kebermanfaatan untuk rakyat. Doa dan harapan selalu terpanjat untuk kemajuan Indonesia.
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan, saran, dan kritik silakan sampaikan di komentarnya yaa, feedback kalian sangat berarti bagi kemajuan blog dan diri saya, sekali lagi terima kasih dan sampai jumpaaa, see you guys...
Referensi : bps.go.id , hdr.undp.org
0 comments:
Post a Comment