Kondisi Kemiskinan Indonesia (Maret 2022)

Kondisi Kemiskinan Indonesia (Maret 2022)
Kemiskinan Indonesia dihitung menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, artinya kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk yang termasuk penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan (GK). BPS merupakan Lembaga yang bertanggung jawab dalam statistik dasar Indonesia menggunakan konsep kemiskinan ini berdasarkan pada Handbook on Poverty and Inequality yang diterbitkan oleh Worldbank.
Garis Kemiskinan (GK) adalah nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan. GK terbagi dua yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) :
- Garis Kemiskinan Makanan (GKM) artinya nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
- Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) artinya nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan non-makanan berupa perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
Berdasarkan data BPS, Garis Kemiskinan Indonesia pada Maret 2022 di Pedesaan sebesar Rp484.209,00 perkapita perbulan artinya Pengeluaran minimum masyarakat Indonesia di pedesaan untuk memenuhi kebutuhan pokok makanan dan kebutuhan pokok non makanan dalam sebulan sebesar Rp484.209,00. 

Garis Kemiskinan Indonesia pada Maret 2022 di Perkotaan sebesar Rp521.494,00 perkapita perbulan artinya Pengeluaran minimum masyarakat Indonesia di perkotaan untuk memenuhi kebutuhan pokok makanan dan kebutuhan pokok non makanan dalam sebulan sebesar Rp521.494,00.

Perhitungannya diwakili oleh paket komoditi makanan dan nonmakanan yang dapat kalian temui lebih lengkap pada laman bps.go.id

Garis Kemiskinan setiap Provinsi di Indonesia berbeda-beda, oleh karena itu jumlah penduduk miskin setiap provinsi dipandang dari garis kemiskinan setiap provinsi yang berbeda-beda, berikut data BPS terkait Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) pada Maret 2022 di Indonesia berdasarkan Provinsi :

Provinsi

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) Menurut Provinsi dan Daerah pada Maret 2022

ACEH

806.82

SUMATERA UTARA

1268.19

SUMATERA BARAT

335.21

RIAU

485.03

JAMBI

279.37

SUMATERA SELATAN

1044.69

BENGKULU

297.23

LAMPUNG

1002.41

KEP. BANGKA BELITUNG

66.78

KEP. RIAU

151.68

DKI JAKARTA

502.04

JAWA BARAT

4070.98

JAWA TENGAH

3831.44

DI YOGYAKARTA

454.76

JAWA TIMUR

4181.29

BANTEN

814.02

BALI

205.68

NUSA TENGGARA BARAT

731.94

NUSA TENGGARA TIMUR

1131.62

KALIMANTAN BARAT

350.25

KALIMANTAN TENGAH

145.1

KALIMANTAN SELATAN

195.7

KALIMANTAN TIMUR

236.25

KALIMANTAN UTARA

49.46

SULAWESI UTARA

185.14

SULAWESI TENGAH

388.35

SULAWESI SELATAN

777.44

SULAWESI TENGGARA

309.79

GORONTALO

185.44

SULAWESI BARAT

165.72

MALUKU

290.57

MALUKU UTARA

79.87

PAPUA BARAT

218.78

PAPUA

922.12

INDONESIA

26161.16

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Pada Maret 2022 sebanyak 26.161.160 jiwa atau sekitar 9,54% dari total Penduduk Indonesia merupakan penduduk miskin. Berikut grafik batang yang menunjukkan perkembangan kemiskinan Indonesia dari Maret 2011 hingga Maret 2022 :

Berdasarkan grafik tersebut terlihat penurunan ataupun kenaikan kemiskinan di Indonesia lumayan signifikan setiap tahunnya, secara kumulatif kemiskinan Indonesia telah turun sekitar 3.9 juta jiwa sejak tahun 2011. 
Jumlah penduduk miskin Indonesia berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) yang mana pada september 2022 kemarin mengubah batas garis kemiskinan, dengan mengacu pada keseimbangan kemampuan berbelanja pada 2017. Basis perhitungan yang dipergunakan Bank Dunia sebelumnya adalah keseimbangan kemampuan berbelanja pada 2011, sehingga penduduk miskin di Indonesia bertambah menjadi sekitar 67 juta penduduk, hal ini dihitung dari penghasilan warga sekitar Rp55.000 perorang perhari.  
Indonesia masuk ke dalam 100 negara termiskin di dunia, yang diukur dari pendapatan nasional bruto per kapita (GNI). Data tersebut dikeluarkan oleh 'World Population Review', di mana Indonesia masuk dalam urutan ke-73 dengan pendapatan nasional bruto RI tercatat US$3.870 per kapita pada 2020.

Data kemiskinan BPS maupun World Bank sama-sama memberikan Informasi yang benar, adapun perbedaan perspektif dalam menentukan kemiskinan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga kedua Konsep kemiskinan tersebut sangat berguna dalam membangun Indonesia.
Yang perlu digaris bawahi adalah berdasarkan data BPS maupun World Bank menunjukkan angka kemiskinan Indonesia yang memprihatinkan, sehingga perlu kebijakan pemerintah dan perilaku warga yang tepat agar memberi dampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan Indonesia. Resesi Ekonomi  merupakan ancaman nyata terhadap ekonomi Indonesia yang akan memberikan efek domino pada Jumlah penduduk miskin di Indonesia. Doa dan Harapan selalu menyertai kemajuan Indonesia.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat, silakan tinggalkan komentar, karena suara kalian berharga, happy with you....

Referensi : bps.go.id, dpr.go.id

0 komentar:

Posting Komentar